Koyo Cabe Ukuran A4 - Part 2


Masih di dalam warkop, hujan makin deras, suhu 19 C, Kelembaban 90%, Fauna khas Trenggiling, Flora Jeruk Nipis Rasa Nangka, Lagu Kebangsaan “Kamerun…Kamerun …Paman datang…” (Wanjrit bentar yaaaa…minum obat dulu..)

--Part ini disarankan sambil mendengarkan “Ludovico Einaudi –Berlin Song”—

20.30

Kata berhamburan dari mulut, meluncur menuju telinga, meresap bersama percik air hujan mengendap di dasar hati keduanya(alaahhh…padahal saya aja gak tau doski), entahlah, baru kali ini rasanya antusias dengan obrolan random dengan orang dikenal.

15 menit percakapan berisi obrolan normal; nama, kuliah dimana, blab la bla.. 15 menit kedua sedikit privat film, musik, dan lain lain..

Sejam Kemudian, Saya gak tahan, obat Saya ketinggalan, Saya mulai membicarakan politik, perbandingan agama, filsafat… Dia mendengar, tertawa, mendebat, dan ini dia, kontak fisik pertama (jabat tangan gak diitung).. dia meraba tangan Saya.. ini subyektif sih, sebenernya dosky liat jam tangan Saya secara paksa, tapi tetep aja kulit kena kulit, modus nggak nya hanya dia, Tuhan, dan Jam Tangan yang tahu

Sejam lebih 1.842 detik Saya benar benar kambuh, Saya mulai bertanya , “kalo kamu ditakdirkan jadi hewan, mau jadi hewan apa?” , “ Kalo Bandung kena wabah zombie kamu kabur kemana?”,”kamu kalo ngupil pake tangan Kiri , tangan kanan?”

Berikut jawaban yang penulis himpun dari dua narasumber di warkop tersebut:
Q : Jika Anda ditakdirkan menjadi hewan, Hewan apakah yang anda pilih? Sertakan Alasan nya!

Eya : Burung. Alesannya enak aja bisa terbang kemana mana. standar

Jep : Kecoa..simpel, bisa terbang juga kalo kepepet, strong, bisa hidup tanpa kepala, Cool, diem aja bisa bikin orang ketakutan gimana kalo kecoa tari kecak???!!!...kontak fisik kedua, dosky mukul mukul di bahu, gak sakit sih Cuma bikin kecanduan hahhaha

Q : Seandainya Bandung terjangkit wabah zombie, Anda melarikan diri kemana?

Eya : ehhmmm,,gedung sate, minta tolong sama pak Aher (Gubernur Jabar)

Jep : Kemana yak? Gak kabur deh, saya mah gigit duluan zombie nya , dia kena virus saya duluan, dia jadi manusia lagi deh, sayangnya saya rabies hahahahah sumpah pas Saya jawab pertanyaan ini, saya dibawah kondisi sadar, gak mengkonsumsi narkoba jenis apapun

Q : Anda mengupil menggunakan Tangan Kanan atau Kiri?

Eya : Kaki Kanan, Kaki kiri pake cebok …Jep mendadak hernia

Gak deng, tangan kiri, kalo ngupil aku mendadak kidal ..saraf juga ini peyeumpeuan

Jep :Tangan Kiri

Eya : Sama ihhh..

Jep : Gak dong, Say amah ngupil pake tangan kiri mamah saya, jijik tangan saya pake ngupil ih..triingg Saya kena azab, berubah jadi undur-undur

Dari Jawaban diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa kedua spesies ini mengidap gangguan kejiwaan kronis. Hipotesis sementara, Eya mengelami benturan di kepalanya dan saudara Jep mengalami trauma karena pada saat kecil mengalami pelecehan seksual oleh anjing peliharaannya sendiri.

==============================================================================================

Objek pembicaraan menjadi meluber ke arah yang tak terduga, kegilaan semacam inilah yang kadang membuat Saya pribadi sulit bergaul dengan orang lain, bentuk kesaltingan saya terhadap orang baru biasanya terwujud dengan ngobrol sekenanya, baik dengan perempuan maupun laki-laki. Dasarnya mungkin saya introvert, pemalu, atau mungkin memang saya kelainan. Pada akhirnya, orang ilfeel duluan, atau Saya saja yang berprasangka seperti itu.

Orang menilai Saya sebagai pribadi cool, sombong, dll. Padahal seriously, saya Cuma bingung mulainya gimana. Kadang kalo berpapasan sama orang yang saya kenal, saya sering berharap “pliss senyum kek atau nyapa duluan…saya bales senyum 5 jam tanpa henti dan sapa balik sambil tepuk pramuka…”. Pada akhirnya, kalo orang tersebut gak nyapa, saya lurus aja, padahal jauh di gubuk eh lubuk hati yang terdalam saya pengen nyapa, pengen dianggep teman yang ramah. Saya hanya kaku, bingung bagaimana caranya, dan Saya yakin diluar sana banyak orang seperti saya.

Okeh back to the story..

Entahlah, manusia bernama Eya ini, merubah rasa salting ini jadi nyaman, dia mengakomodir kegilaan saya, menerima jokes Saya, mendengarkan, bertanya balik, dan yang paling penting, dia gak mandang saya “aneh”.

Hujan masih dengan tempo yang sama dengan pada awal turun, ban ban mobil terlihat tiga perempatnya. Sejenak obrolan terhenti kehabisan topik atau capek ketawa ketiwi ketowo ketewe ketuwu (dibaca dengan sedikit nge - rap),sesekali si Aa Dana ikut campur urusan bilateral. Saya berdiri mengambil bungkusan rokok baru, mencuri pandang kepada Eya, seraya bergumam dalam hati “ Hai Malaikat Mikail Kau turunkan hujan sebagai rezeki, dia yang hadir bersama hujan hari ini, diakah rezeki untukku???”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Koyo Cabe Ukuran A4 - Part 4

Koyo cabe Ukuran A4 - Part 10

Koyo Cabe Ukuran A4 - Part 19