Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017

Koyo Cabe Ukuran A4 - Part 23

Gambar
Backsound : Stone Temple Pilots – Big Empty Piala dunia sepakbola tahun 1974 menurut hemat Saya adalah salah satu piala dunia terbaik yang pernah ada. Belanda yang dari babak penyisihan begitu atraktif dengan total voetball –nya, bertemu dengan Jerman Barat Sang tuan rumah di babak final. Belanda begitu hebat menggasak lawan-lawanya dikomandoi oleh sang kapten Johan Cruyff yang begitu jenius. Jerman dengan kapten Franz Beckenbauer, sang Libero jempolan. Jerman pada akhirnya memenangi babak final dengan skor 2-1. Piala dunia 1974 bicara juga soal rivalitas Beckenbauer dan Cruyff. Keduanya sering berhadapan langsung, Beckenbauer yang libero dan Cruyff yang gelandang serang. Berbeda dengan Messi-Ronaldo yang keduanya pemain depan. Beckenbauer dan Cruyff juga sukses sebagai pelatih. Beckenbauer mengantarkan Jerman juara tahun 1990, Johan Cruyff sukses dengan Barcelona-nya. Bila dan Eya ibarat Beckenbauer dan Cruyff, tidak bisa dibandingkan. Keduanya punya kekhasan masing-masing.

Koyo Cabe Ukuran A4 - Part 22

Gambar
Backsound : September – “Earth, Wind, & Fire” #StandarkeunMang #Engjoykans Kayu-kayu terkhir terbakar habis, hangat yang mendera sedikit demi sedikit berganti dingin angin lembab Cikuray yang menggigit kulit. Asap dari perapian menusuk hidung. Saya pun terbatuk-batuk, lalu bangun. Jam menunjukan setengah 5. Di pojokan antara Ka’bah dan rimbunan pohon, sesosok makhluk yang menyerupai manusia sedang sibuk mengoprek alat masak. Dan setelah diselidiki, memang dia bukan manusia, dia Eng. Eng sang koki alam sedang membuat puding. Manusia jenis apa yang bangun sesubuh ini dan langsung membuat puding. Ya, Eng membuat pudding hanya mengandalkan sendok saja. Tidak ada mixer untuk mengocok telur dan tepung. Mungkin dia cukup ahli dalam urusan kocok mengocok. Eng beralasan bahwa cuaca dingin membantu membentuk puding lebih cepat, logis, tapi tetap saja terasa janggal. Saya dan Eng shalat subuh terlebih dahulu. Acara dilanjut dengan penyerahan medali serta piagam penghargaan dari ketu

Koyo Cabe Ukuran A4 - part 21

Gambar
Backsound : Terbaik Untukmu - TIC Band #StandarHijiHeula #Enjoykans Setelah berbincang-bincang santai nan aduhai, sesi makan roti ditemani secangkir kopi Kapal Api, dan melihat atraksi Eng debus; Kami shalat bergantian maklum alasnya Cuma ada 2, Saya shalat bareng Bila, Ohhh indahnya merajut tali kasih temporer bersama sang mantan terbohay dalam nuansa Syariah, Magrib jama qashar sama Isya. Dilanjut dengan Eya dan Andri, terakhir Eng dan Isan. Isan waktu itu ikut shalat karena uang sakunya habis dan dia belum beli tiket pulang kampung, bahkan dia shalat sunat. Bagi orang-orang sebrengsek Saya yang shalatnya kadang nitip absen. Shalat berjamaah itu penting, 27 derajat coy! Sama aja dengan shalat sendirian 27 kali. Ya lebih bagus berjamaah, istiqamah, dan tepat waktu sih, tapi untuk sampai ke level itu butuh usaha lebih keras dari tektok Cikuray 5 kali sehari. Kenapa jadi ngomongin solat, gue berasa pake sorban ama sarung sambil ngetik ini. Menjelang pukul 9 satu persatu dari

Koyo Cabe Ukuran A4 - Part 20

Gambar
Backsound : Thule - "The Album Leaf" #Enjoy #StandarkeunHeula Saya dan Eya pun mempercepat laju langkah, menyusul yang lain. Perjalanan semakin melelahkan, selain dari tadi berjalan gaya paha bertemu perut, stok air tinggal satu setengah botol besar, Kami harus moderat menggunakannya. Setidaknya, sampai bertemu dengan Isan dkk. Sekitar Ashar, Saya kembali bertemu Isan dkk di pertemuan jalur Bayongbong dan Cikajang. Deretan pohon semakin merapat, beberapa kali trek terhalang pohon tumbang yang sudah berlumut. Saya pikir puncak sudah dekat. Di beberapa tanjakan, Kami harus dibantu uluran tangan yang lain, bahkan ada satu “anak tangga alam” ini yang mencapai sedada, Saya sampai harus melepas Carrier lebih dahulu. Di kanan-kiri, pohon cantigi sudah terlihat, ini menandakan kami berada di tempat yang cukup tinggi. Batu – batu besar juga semakin banyak. Eya mulai kecapekan, Andri juga. Bila sudah terlihat lelah sekali, dari tadi daypacknya di bawa Isan. Hanya Eng yang ter

Koyo Cabe Ukuran A4 - Part 19

Gambar
Backsound : Come and Go by "Euphoria" #Enjoykeun Kami tiba di pos lapor jalur Bayongbong sekitar pukul 8. Desa Pamalayan namanya. Hanya ada warung dengan seorang Ibu disana. Saya sempat tidak yakin itu pos lapor, tidak ada peta atau pun benda lain yang menunjukan bahwa tempat itu suatu pos. Kami pun mengisi catatan dan membayar retribusi seikhlasnya. Cikuray bukan taman nasional, jadi bebas kapanpun mau mendaki tidak masalah, tidak ada biaya pendakian, dan tetek bengeknya. Negatifnya, jelas, jika ada hal-hal yang tidak diinginkan, maka penanganannya lama dan mengandalkan warga sekitar. Saya membuka lembar sebelumnya, dan alangkah kagetnya, Saya melihat pendakian terakhir dilakukan terakhir desember menjelang Tahun baru. Saya hanya beropini mungkin banyak pendaki yang tidak lapor atau tidak tahu ada pos. Atau bukunya ada dua. “Bu jarang yang lewat kesini?” Isan bertanya pada Ibu Pos. “yah, jarang-jarang, itu juga weekend..” “susah bu jalur sini..’ “nggak,, ce

Koyo Cabe Ukuran A4 - Part 18

Gambar
Backsound : “Landslide” – versi Smashing Pumpkins kalo ada, Fleetwood Mac juga gak apa apa, #Enjoysss Saya sedang nonton FTV siang itu. FTV itu bercerita tentang tukang ojek pria yang jadian sama wanita Direktur salah satu perusahaan besar. Yang memerankan si tukang Ojek, Vino Bastian. Yakali!. Walaupun sedikit tidak realistis, tapi FTV jelas menghibur dengan segala ketidakmungkinannya. Setidaknya FTV ini memberi harapan untuk jomblo-jomblo diluar sana untuk selalu semangat menapaki hari, disisi lain, Jomblo jomblo hina ini semakin tidak tahu diri, berharap ada wanita/pria rupawan bertemu tidak sengaja di jalan lalu jadian. Esyiahidayah bernyanyi kali itu, tidak bergoyang, karena tidak dalam mode silent. Eya : “Haloo.. Jep aku jadi ikut kayanya, papah ngizinin tapi harus ditemenin sepupu aku.” Saya : “ohh yaudah gapapa , ini juga dikitan kok.. sepupu kamu cewek apa cowok?” Eya : “Cowok, Andri, anak STIE BANTENG (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bandung Tengah)” Saya : “oke b

Koyo Cabe Ukuran A4 - Part 17

Gambar
Backsound : Keith Jarrett – One Day I’ll Fly Away, instrumental piano, enjoy ! Orang hidup dengan ingatan romantisme yang didapatnya dari sebuah cerita. Tidak jarang kita berharap mengalami adegan adegan romantis yang kita lihat dari film atau novel, semisal kita ingin bertemu pasangan di gedung tinggi atau kapal pesiar, mengungkapkan perasaan secara mendadak di tengah bioskop, atau mendonorkan organ seperti di film-film korea. Bagi Saya, romantisme semacam itu terlalu muluk. Ingatan tentang adegan romantic yang selalu saya ingat adalah salah satu peristiwa dalam hidup Nabi Muhammad SAW dan Aisyah R.A. (bukan Raden Ajeng, Aisyah bukan orang Jawa, Radiyallahu Anhaa CMIWW) . Kisah ini saya dengar dari ustadz muda di lingkungan Saya saat kultum Tarawih saat saya masih kecil. Satu ketika, di siang hari yang panas, Nabi Muhammad pulang ke rumah, Aisyah yang begitu tahu langsung menawari minuman. Kebiasaan keduanya makan dan minum dari satu wadah berdua. Setelah menyodorkan air gul

Koyo Cabe Ukuran A4 - Part 16

Gambar
Backsound : Come On Get Higher – Matt Nathanson Kampus Sudah menjadi tradisi di angkatan Saya, menjelang libur semester biasanya hampir semua mahasiswa berkumpul di bangku-bangku depan kantor dekan. Bercengkerama sebelum berpisah dan berlibur. Ketika sedang asyik mengobrol bersama Isan dkk, si GSM joget. SMS masuk. From : Bila “Bey sini aku udah di depan, aku parkir deket fotocopyan..” To : Bila “Eh iya, bentar ya …” “Eh san, gua cabut duluan yeh, ntar ke kosan lu?” “Eya?”, Isan sudah tahu jika ini urusan stabilitas Negara. “Nehi nehiiii.. Bila tumhare jahe mere cepek”, Saya jawab sambil menggoyng-goyang kepala. “buset, mantan lu?, masih ada aja voucher jatah mantan lu, bidzi.. “heehhehe yaudah yaa, bro..” “Sip sip”. Tos! Disana, Bila sudah menunggu sambil makan rujak. “Eh bil sori yah, tadi kumpulan dulu sama anak-anak seangkatan, kan mo libur..” “Aku mah selalu sabar menunggumu bey” , sambil pindah ke kursi samping, “kamu yang nyetir yah” “okeh,,ci

Koyo Cabe Ukuran A4 - Part 15

Gambar
Backsound : “Sesaat Kau Hadir” – Utha Likumahua, Indonesiaan sekali-kali , Enjoy! Minggu, Ketika bayangan tubuh terpanjang berada di arah timur. Dina tidak ikut pergi ke Syukuran rumah Tante Yuni, Omar tidur, mereka kebagian tugas jaga rumah. Saya mengenakan kemeja batik pemberian Tante Yuni, sengaja biar senang. Bapa, Mamah, dan Saya pun berangkat. Di Jalan, Esyiahidayah berjoget, panggilan masuk kelima dari Eya hari ini. Kelimanya tidak diangkat. Baru semalam, Saya mendengar Eya menjelaskan dengan panjang kali lebar kali tinggi tentang si Iqbal. Mungkin hari ini, dia mau menjelaskan lagi kepada Saya dengan jari-jari kuadrat kali phi … Males, lagian saya sedang nyetir. “Itu telpon gak diangkat A?”, Bapa yang duduk sebelah saya bertanya. “Nggak pa, tanggung lagi nyetir..”, “kali aja penting..”, Bapa Saya mengingatkan, lalu Esyiahidayah di dashboard direnggutnya, “…Ya Halo..” Eh busyiattt “weweewewewwe..” suara di seberang telpon. “Ini bapaknya Amri.. Amri nya lagi

Koyo Cabe Ukuran A4 - Part 14

Gambar
Backsound nya : “Baby Doll” – The Gabe Dixon Band Sumpah ini lagunya gak sealay judulnya, enak kok Hari selanjutnya, percakapan didominasi dengan tema “Iqbal”, "iqbal", dan "iqbal", Eya nyerocos dan Saya menanggapi semaunya saja. YM si bulat kuning unyu diistirahatkan, SMS di si GSM dibalas hanya jika tidak sedang malas. Esyiahidayah tidak dikasih pulsa. Saya pun turun ke nomor 8 chart “pembeli terbanyak” Kemod Cell. ====== Jumat sore Esok hari, tidak ada UAS sama sekali, Eng datang berkunjung sekadar membuat penuh asbak di kamar Saya. Eng sibuk dengan ke-sok-sibukannya seperti biasa, Saya browsing. Tak ada angin, tak ada hujan, tak ada tsunami, tak ada longsor, tidak ada fenomena alam apa pun, Eng tiba-tiba mengeluarkan ide anti-mainstreamnya. “nyet stel radio lah, kita denger wayang..” “wayang golek?” “Yoi di Paratua FM, ada Asep Sunandar biasanya…” “Sok ku maneh hurung keun” (sama lo nyalain dah) Eng memang penyuka wayang golek, baginya

Koyo Cabe Ukuran A4 - Part 13

Gambar
Backsound : “Please, Please, Please, Let Me Get What I Want” – Clayhill, nih lagu tau dari film This Is England, pas closingnya, Lagu The Smiths, di cover dibikin akustik. Hari-hari berikutnya, Saya kembali berkutat dengan UAS Saya, Semenjak acara ke Moko itu, Saya belum bertemu lagi dengan Eya. YM si bulat kuning unyu dan Esyiahidayah kembali bekerja keras. Semua biasa, percakapan dan lain sebagainya, terjadi seperti sedia kala. Semua kecurigaan Saya sirna, mungkin memang mata Eya cuma kemasukan debu waktu itu. Hingga pada satu ketika, saat Saya sedang terjerohok di dalam buku “Sistem Informasi Manajemen”, Esyiahidayah bergoyang. Eya menelpon. “Ya, dengan siapa dimana?” “Eya, antapani,,,” “Passwordnya Bu?” “Amri Juara Cabul Se-Asia Tenggara” “betul sekali…eh ada apa tumben telpon sore-sore” “kamu sibuk ga?” “engga, kenapa kangen yah..” “ihhh pede… aku mau ngobrol” “lah ini kan lagi ngobrol…” “nggak ih, aku mau curhat.”. Jleb, bau busuk mulai tercium. “oh

Koyo Cabe Ukuran A4 - part 12

Gambar
Backsound nya the milo aja, biar makin enjoy the milo-nya yg "For All The Dreams That Wings Could Fly" Kampus UNDUR UAS Manajemen Keuangan dan Akuntansi Biaya hari ini cukup membunuh sekumpulan sel-sel otak Saya. Di teras depan gedung kuliah 1, beserta Isan dan teman sekelas yang lain berdiskusi dan saling membenarkan jawaban masing masing, Aktivitas yang semestinya tidak dilakukan karena hanya membuat harap cemas dan tidak bisa merubah jawaban yang tadi sudah diisi. Sambil menghisap Dji Sam Soe, “San, jadi ke Moko teh?” “Ayok, Ntar gua nyusul bareng sama si Eng pake sepeda, lu duluan aje sama siapa? Eya yah?”, “Okeh, jam 5 an udah disono yah, gue cabut dulu, mo ke Cicadas dulu sekalian jemput dulu dosky” “Siip siipp..” Isan Bernama lengkap Maulana Ihsan Baihaki, lulusan SMA Negeri Payakumbuh, entah nomor berapa, badannya kurus tinggi, kulit gelap mengingat hobinya beraktifitas di alam bebas, hobinya bersepeda, kemping, dan baca buku, pintar, IPK nya tidak

Koyo Cabe Ukuran A4 - Part 11

Gambar
Backsound yang dianjurkan : “Give Me One Reason”- Tracy Chapman Kecurigaan dan kepedean Saya runtuh setelah teman Eya datang menjemput beberapa saat sebelum magrib. Risa namanya. Mengenakan kaos “Homicide” berbalut blazer hitam. Kulitnya sawo matang, badannya setinggi saya kira-kira, dan berkacamata frame tebal; entah kacamata minus atau sekedar aksesoris. Setelah basa basi perkenalan singkat, mereka pergi, meninggalkan Saya didekap rasa gendok. Sebelumnya Saya sempat menawarkan diri untuk mengantar Eya, namun juga karena Saya hanya bawa satu helm, akhirnya urung. Gak jadi deh, padahal saya udah bawa cutter mau nyolong helm dari motor sebelah “Minggu depan lagi yahhh…”, seru Eya sebelum pergi. “Shiapp..” , penuh keyakinan. Otot-otot Saya demo. Jam 6 lewat sedikit, saya sampai rumah. Membaringkan tubuh ringkih ini di teras depan. Sekilas terdengar suara perbincangan dari ruang tamu. Suara ibu-ibu berceloteh. Setelah puas beristirahat, Saya masuk rumah dari belakang. Di

Koyo cabe Ukuran A4 - Part 10

Gambar
As usual share backsound dulu. Part ini disarankan sambil mendengarkan "Stevie Wonder - Overjoed" Masih di Sabuga Lap Pertama, langkah pasti menjejak tanah merah yang sedikit basah bekas hujan kemarin, sekedar berjalan santai mencari chemistry dengan sendi. Sambil bercakap santai perihal liburan yang lalu. “Gimana liburannya? Rame gak..”, Tanya Saya sambil menyamakan irama langkah kaki dengan langkahnya. “banget, kegiatan nya standar sih, sekedar jalan kaki di kampung Nenek, ke kebun, ke tempat wisata sekitar… kalo kamu gak kemana-mana tahun baru?”, “nggak kemana – mana, sibuk kerja di percetakan, banyak order kalender..”, “hahahhaahha..eh serius”, Busyyiiaattt tawanya beuhh akhirnya keliatan lagi. “di Bandung aja, paling ke moko, itu juga bareng Eng..” “ihh kacian, tapi esensi liburan sih bukan kemana-kemana nya, tapi apa yang didapetin dari liburan itu sendiri..” nih orang sebenernya kemaren liburan apa seminar ESQ sih,ngomongnya kaya gitu.. “Asyik